Sabtu, 07 Januari 2012

Pengaruh Perkembangan Internet terhadap Psikologi Anak

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
                  Kemajuan sebuah Negara banyak dinilai dari kecepatan penduduk negaranya menyerap informasi. Dewasa ini, berbagai kemudahan bisa didapatkan dalam memperoleh informasi. Banyak fasilitas media massa yang mendukung penyebaran informasi, baik elektronik maupun cetak.
Dewasa ini, media massa yang akrab dengan masyarakat kita adalah internet. Tua-muda, besar-kecil, desa-kota, kaya-miskin, semua pasti mengenal internet. Penggunaannya pun bervariasi, ada yang untuk kebutuhan bisnis, mencari relasi, memperluas jaringan, studi, hiburan, atau sekedar iseng saja. Hal ini dikarenakan internet memberikan fasilitas penuh, mulai belanja, infotainment, olahraga, konsultasi, pendidikan, berita, film, games, sampai hal-hal yang berbau mesum. Semuanya tinggal klik saja. Hal ini sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekarang yang serba instant dan menginginkan segalanya berjalan cepat dan siap sedia.
Seiring perkembangan teknologi, tingkah laku manusiapun semakin terkontaminasi. Masyarakat Indonesia pun sekarang sudah mulai mengikuti budaya barat. Hal ini terbukti dengan maraknya kasus–kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia. Bukan hanya orang dewasa, anak kecil pun sudah bisa  melakukan hal tersebut. Ini semua didukung oleh media–media yang ada. Seperti facebook, youtube, dan lain sebagainya.
Maraknya kasus tawuran pelajar di Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh msdia massa, coba saja lihat film- film yang laku keras dan masuk Boxoffice kebanyakan adalah film laga yang sedikit dibumbui kisah asmara. Bahkan permainan–permainan yang ada di internet bias mempengaruhi cara berfikir masyarakat dan bias membentuk karakter mereka. Misalnya saja permainan perang–perangan. Dalam permainan ini lebih dikedepankan unsur mengatur strategi mengalahkan dan menghancurkan musuh, daripada menyelesaikannya dengan damai. Hal ini bisa membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang keras, egois dan tidak mau mengalah.
Hurlock dalam teori perkembangannya mengatakan bahwa fase anak- anak (usia 3-12 tahun) adalah masa meniru (imitasi) dari lingkungannya. Dari sini dapat dimengerti mengapa permainan yang mempunyai unsur kekerasan dapat menyebabkan terjadinya pribadi yang keras. Pada fase anak-anak, perkembangan kognitif berjalan seiring dengan perkembangan motorik dan afektif (rasa). Proses imitasi berjalan dengan alami, anak hanya meniru semua hal dari lingkungannya tanpa filter/saringan. Sehingga wajar jika sejak kecil anak sudah akrab dengan internet dengan berbagai fasilitasnya, maka perkembangan kepribadian dan kognitifnya juga tak lepas dari internet tersebut.
Ambil saja kasus dari usia kanak-kanak orang tua kita dengan masa kecil kita. Masa kecil orang tua kita, permainannya merupakan hasil kreativitas dan kecerdikan akal mereka, dakonan, pasar-pasaran yang bahannya dibuat dari pelepah pisang, nyanyian padhang bulan yang dinyanyikan sambil main tekongan, bola boy adalah permainan strategi. Semua permaian tersebut membentuk kepribadian yang kreatif, tak pantang menyerah, kerjasama, melatih ketangkasan, sikap sportif dan menghargai kemampuan diri sendiri.
Sedangkan masa kanak-kanak kita, semua permainan sudah tersedia dan tinggal membeli saja, pistol air, boneka, mobil-mobilan, bola plastic, bongkar pasang, Play Station.   Anak-anak yang suka bermain seperti itu cenderung menjadi anak yang malas untuk melakukan kegiatan yang lainnya karena dia sudah terbiasa duduk. Mereka cenderung tidak mau memperhatikan lingkungan sekitarnya. Mereka lebih asyik dengan kehidupan yang mereka buat sendiri.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.2.1        Bagaimana perkembangan internet?
1.2.2        Bagaimana perkembangan psikologi anak?
1.2.3        Bagaimana pengaruh perkembangan internet terhadap perkembangan psikologi anak?

1.3  TUJUAN
1.3.1        Mengetahui paparan tentang perkembangan internet.
1.3.2        Mengetahui paparan tentang perkembangan psikologi anak.
1.3.3        Mengetahui paparan tentang pengaruh perkembangan internet terhadap perkembangan psikologi anak.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Internet
            Secara sederhana, internet dapat kita bayangkan sebagai sebuah jaringan komputer umum yang sangat luas; melewati batas–batas teritorial, Negara, atau wilayah yang saling berkaitan dan berhubungan. Semua informasi yang terdapat dalam suatu komputer dapat diakses melalui komputer mana saja yang terhubung dalam jaringan tersebut.

Pada perkembangannya, internet pada era 90-an masih menjadi barang “wah” yang hanya bisa dinikmati oleh golongan tertentu. Namun dewasa ini, internet bukanlah barang asing bagi semua kalangan, baik tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin, desa-kota, semua tahu dan merasakan kehadiran dan manfaat internet. Beberapa fasilitas yang ditawarkan internet antara lain:
  • Browsing
Fasilitas layanan internet yang paling sering digunakan adalah World Wide Web (www). Aktifitas menjelajahi fasilitas layanan internet sering disebut dengan istilah browsing. Browsing adalah kegiatan mencari informasi di internet menggunakan browser, misalnya dengan Internet Explorer, Netscape, Mozilla Firefox, Opera, dan sebagainya.
  • E- mail
E- mail merupakan singkatan dari electronic mail atau disebut juga surat elektronik karena merupakan surat yang dikirim secara elektronis; tidak memerlukan perangko dan amplop seperti pada surat konvensional. Selain itu, e-mail akan lebih cepat sampai pada si penerima hanya dalam hitungan detik.
  • Chatting
Selain browsing dan e-mail, chatting juga merupakan layanan internet yang cukup digemari. Fasilitas chatting yang disebut pula toasting atau Djing, biasa digunakan untuk ‘ngobrol’ secara gratis menggunakan aplikasi atau fasilitas khusus yang disajikan oleh pihak penyedia.

Ibarat mata pisau, teknologi apapun nama dan bentuknya, memiliki dua sisi yang bertentangan, tergantung pada cara penggunaannya. Demikian pula dengan internet.
Bila digunakan untuk hal yang positif, internet tentu akan sangan bermanfaat. Demikian pula sebaliknya, bila digunakan untuk hal negative, internet dapat menjadi alat yang sangat merugikan untuk melakukan kejahatan.
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari internet. Salah satu manfaat yang paling dirasakan adalah sebagai sarana mencari informasi dengan cara yang mudah dan cepat.
Internet menyimpan banyak sekali sumber informasi dari berbagai bidang dan semua itu dapat ditemukan dengan mudah. Contohnya adalah informasi mengenai suatu perusahaan, negara, arsip berita, informasi beasiswa, dan sebagainya. Internet juga dapat digunakan sebagai media hiburan yang menarik, misalnya untuk menonton acara pertandingan sepak bola secara live, men- download file-file aplikasi atau program, film dan lagu, chatting dengan teman, dan lain sebagainya.
Selain itu, internet juga dapat menjadi sarana belajar secara mandiri yang efektif. Siswa dapat belajar sendiri melalui system pembelajaran (e-learning) yang tersedia pada situs-situs tertentu, men-download berbagai tutorial gratis, mengikuti forum diskusi online mengenai topik tertentu, atau mencari bahan informasi yang diperlukan untuk melengkapi tugas atau pelajaran tertentu.
Teknologi internet ini juga bukan berarti steril dari informasi asusila. Apalagi  kebebasan berinternet dibanyak Negara memang tidak dibatasi. Itu sebabnya, informasi semacam pornografi juga hadir diinternet. Bahkan pornografi di internet lebih parah lagi. Karena bebas diakses dan privasinya lumayan terjaga. Bisa diam dikamar, nyalakan lomputer langsung konek ke internet. Bisa juga pergi ke warnet. Bisa dikunjungi kapan saja. Tentu saja selama servernya tidak ngadat. Meski jaraknya jauh sekalipun. Itu sebabnya, internet ini ibarat kampung besar. Situsnya ada di Amerika tetapi bisa diakses dari Bogor. Mudah, cepat, murah pula.
Selain itu sisi negative dari internet adalah game online, tidak hanya membuang waktu melainkan bisa menghabiskan uang. Tidak heran kalau warnet atau warung internet yang menyediakan fasilitas game online, pasti banyak dikunjungi para gamer yang sudah terlanjur jatuh cinta kepada permainan fantasi. Bermain game tentu untuk kesenangan, menghibur diri, bahkan ada yang menjadi pandai Bahsa Inggris karena bermain game.
O. Sholihin dalam bukunya Gaul tekno tanpa error (2008;56) mengatakan “kalu main game online tentunya beda banget dengan main game biasa, terutama dalam soal duit yang dikeluarin. Ambil contoh dari reportase majalah remaja SOBAT muda, disitu dimuat komentar salah satu teman kita, “kalau seminggu berkisar antara Rp. 50 ribu sampek Rp. 60 ribu,” tio ngasih bocoran. Lumayan banyak juga, yah? Tapi, demi kepuasan dan hiburan hajar aja boleh! Bahkan tio punya duit yang dijatah khusus untuk main game online, yakni Rp. 150 ribu. Hmm… kalau itu dihitung perbulan, maka dalam setahun duit yang dikeluarin buat main game online adalah Rp. 1,8 juta.”

2.2 Perkembangan Psikologi Anak
Masa kanak-kanak bisa dimulai setelah melewati masa bayi, yakni kira- kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Selama masa awal kanak-kanak emosi sangat kuat hal ini tampak mencolok pada anak-anak usia 2,5 sampai 3,5 dan 5,5 sampai 6,5 tahun. Emosi yang meninggi pada usia kanak-kanak ditandai oleh ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat, dan iri hati yang tidak masuk akal.
Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis. Orang tua hanya memperbolehkan anak melakukan beberapa hal, padahal anak merasa mampu melakukan lebih banyak lagi dan dia cenderung menolak larangan orang tua. Disamping itu, anak-anak menjadi marah bila tidak dapat melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukan dengan mudah. Lebih penting lagi, anak- anak yang diharapkan orang tuanya mencapai standart yang tidak masuk akal akan lebih mengalami ketegangan emosional dari pada anak-anak yang orang tuanya lebih realistis dalam menumpukkan harapannya. Emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak adalah
·  Amarah
Pertengakaran mengenai permainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain. Anak mengungkapkan rasa marah dengan ledakan amarah yang ditandai dengan menangis, berteriak, menggertak, menendang, melompat-lompat atau memukul.
·  Takut
Pembiasaan, peniruan, dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa takut, seperti cerita-cerita, gambar-gambar, acara radio dan televisi, dan film-film dengan unsur-unsur menakutkan. Pada mulanya reaksi anak terhadap rasa takut adalah panik, kemudian menjadi lebih khusus seperti lari, menghindar, dan bersembunyi, menangis dan menghindari situasi yang menakutkan.
·  Cemburu
Anak menjadi pencemburu bila dia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih pada orang lain dalam keluarga, biasanya adik yang baru lahir. Anak yang lebih muda dapat mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka atau menujukkannya denagn kembali berprilaku seperti anak kecil, seperti mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal. Perilaku ini semua bertujuan untuk menarik perhatian.
·  Ingin tahu
Anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya, juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan sensomotorik, kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman, dia bereaksi dengan bertanya.
·  Iri hati
Anak-anak sering iri hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain. Iri hati ini diungkapkan dalam bermacam-macam cara, yang paling umum adalah mengeluh tentang barangnya sendiri, dengan mengungkapkan keinginan untuk memiliki barang seperti yang dimiliki orang lain, atau dengan mengambil benda-benda yang menimbulkan iri hati.
·  Gembira
Anak-anak merasa gembira karena sehat, situasi yang tidak layak, bunyi yang tiba-tiba atau yang tidak diharapkan, bencana yang ringan, membohongi orang lain dan berhasil melakukankan tugas yang dianggap sulit. Anak mengungkapkan kegembiraannya dengan tersenyum dan tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat, atau memeluk benda atau orang yang membuatnya bahagia.
·  Sedih
Anak-anak meras sedih karena kehilangan sesuatu yang dicintai atau yang dianggap penting bagi dirinya, apakah itu orang, binatang, atau benda mati seperti mainan. Secara khas anak mengungkapkan kesediahannya dengan menangis dan kehilangan minat terhadap kegiatan normalnya, termasuk makan.
·  Kasih sayang
Anak-anak belajar mencintai orang, binatang, atau benda yang menyenangkannya. Dia mengungkapkan kasih sayang secara lisan bila sudah besar tetapi ketika masih kecil anak mengungkapkannya secara fisik dengan memeluk, menepuk, dan mencium objek kasih sayangnya.
Bermain pada awal masa kanak-kanak
Masa awal kanak-kanak sering disebut sebagai tahap awal, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. Menjelang berakhirnya awal masa kanak-kanak, anak tidak lagi mmemberikan sifat-sifat manusia, binatang, atau benda-benda kepada mainannya. Minatnya bermain dengan mainan mulai berkurang ketika dia mencapai usia sekolah mainan-mainan itu dianggap seperti bayi dan dia ingin memainkan permainan-permainan dewasa.
Sekarang pun banyak orang menganggap permainan anak sebagai pembuangan waktu dan merasa bahwa waktunya lebih baik digunakan untuk mempelajari sesuatu yang berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan dewasa. Sebaliknya, Bruner dalam bukunya Psikologi Perkembangan (1980;121) mengatakan bahwa bermain dalam masa kanak-kanak adalah “kegitan yang serius” yang merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak. Dia menjelaskan: “kita sekarang mengerti bahwa bermain merupakan aktivitas yang serius, bahkan merupakan kegiatan pokok dalam masa kanak-kanak.  Ini merupakan sarana untuk improvisasi dan kombinasi sarana pertama dari system peraturan-peraturan melalui mana kendali-kendali budaya menggantikan sifat anak yang dikuasai oleh dorongn-dorongan kekanak-kanakan”.

Pola bermain awal masa kanak-kanak
·  Bermain dengan mainan
Pada permulaan masa awal kanak-kanak, bermain dengan mainan merupakan bentuk yang dominan. Minat bermain denagn mainan agak berkurang pada akhir awal masa kanak-kanak pada saat anak tidak lagi dapat membayangkan bahwa mainannya mempunyai sifat-sifat hidup seperti yang dihayalkan sebelumnya. Lagi pula, dengan meningkatnya minat terhadap bermain dengan kelompok, anak menganggap bermain dengan mainan yang umumnya bersifat bermain sendiri, tidak lagi menyenangkan.
·  Dramatisasi
Sekitar usia 3 tahun dramatisasi terdiri dari mainan dengan meniru pengalaman-pengalaman hidup, kemudian anak-anak bermain pura-puara dengan teman-temannya seperti polisi dan perampok, India-indiaan, atau penjaga toko, berdasarkan cerita-cerita yang dibacakan kepada mereka atau berdasarkan acara-acara film dan televisi yang mereka lihat.
·  Kontruksi
Anak-anak membuat bentuk-bentuk dengan balok-balok, pasir, Lumpur, tanah liat, manik-manik, cat, pasta, gunting, dan krayon. Sebagian besar konstruksi yang dibuat merupakan tiruan dari apa yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari atau dari layar bioskop dan televisi. Menjelang berakhirnya awal masa kanak-kanak, anak-anak sering menambahkan kreatifitasnya kedalam kontruksi-kontruksi yang dibuat berdasarkan pengamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
·  Permainan
Dalam tahun keempat anak mulai lebih menyukai permainan yang dimainkan dengan teman-teman sebaya dari pada dengan orang-orang dewasa. Permainan ini dapat terdiri dari beberapa pemain dan melibatkan beberapa peraturan. Permainan yang menguji keterampilan seperti melempar dan menangkap bola juga populer.
·  Membaca
Anak-anak senang dibacakan dan melihat gambar-gambar dari buku. Yang sangat menarik adalah dongeng-dongeng, nyanyian-nyanyian anak-anak, cerita-cerita tentang hewan dan kejadian sehari-hari.
·  Film, radio, dan televisi
Anak-anak jarang melihat bioskop, tetapi dia senang film kartun, film tentang binatang dan film rumah tentang anggota-anggota keluarga. Anak-anak juga senang mendengarkan radio, tapi lebih senang melihat televisi. Dia senang melihat acara untuk anak-anak yang lebih besar danjuga untuk anak-anak pra sekolah. Dia mengalami situasi rumah yang aman sehingga biasanya tidak merasa takut kalau ada unsur-unsur yang menakutkan pada acara televisi tersebut.
Minat terhadap seks
Keingintahuan mengenai asal-usul bayi sangat besar kepada anak-anak dan mereka banyak bertanya mengenai masalah ini. Beberapa anak yakin bahwa bayi datang dari surga tapi sebagian besaranak percaya bahwa bayi berasal dari rumah sakit atau toko atau dibawa burung bangau.
Banyak anak memperlihatkan minat mereka terhadap seks dengan membicarakannya dengan temen-teman bermain kalau tidak ada orang dewasa, dengan melihat gambar-gambar pria dan wanita dewasa dalam pose yang merangsang, bermain seks dengan teman sejenis ataupun lawan jenis dan dengan masturbasi. Karena banyak orang tua menganggap permainan seks dan masturbasi sebagai perbuatan nakal bahkan jahat maka aktifitas seperti itu biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

2.3 Pengaruh Perkembangan Internet terhadap Perkembangan Psikologi Anak
Internet, dengan berbagai fasilitasnya yang sudah dikenal semua  kalangan, utamanya anak-anak memberikan dampak dalam perkembangan Psikologis maupun fisiologisnya. Anak-anak yang sudah terbiasa duduk manis didepan monitor untuk bermain game online akan menjadi malas bergerak, hal ini menghambat perkembangan motoriknya. Dimana pada usia kanak-kanak adalah masa bermain dan aktif menggerakkan anggota badan.
Perkembangan emosi pada fase ini ditandai dengan emosi yang meledak-ledak. Permainan dan gambar yang ditampilkan dalam media elektronik tersebut secara langsung dapat mempengaruhi emosinya. Karena pada masa ini anak melakukan sesuatu tanpa tahu mengapa melakukannya, maka apa yang dilihat dan dirasakannya akan membekas dan mempengaruhi perkembangan emosinya.
Anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya, juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Dalam media internet, gambar-gambar “asusila” bisa menjadi hal yang menarik perhatian mereka, mengundang reaksi bertanya dan kemudian mencoba.

 


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  • Internet merupakan suatu jaringan computer umum yang sangat luas yang pada masa sekarang bukan menjadi suatu hal yang langkah tetapi menjadi suatu hal yang biasa yang menjadi kebutuhan manusia.
  • Perkembangan psikologi anak memiliki beberapa frase dan tidak hanya dipengaruhi oleh peranan orang tua tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
  • Dengan lebih berkembangnya internet memberikan dampak dalam perkembangan Psikologis maupun fisiologis seorang anak.

3.2 Saran
Bagi para pengguna internet khususnya bagi para gamer harus mengenal waktu. Jangan sampai waktu dan uang terbuang sia-sia hanya untuk bermain game online. Kita harus jadwal seberapa lama kita akan bermain internet agar kita tidak ketagihan dan akhirnya lupa waktu. Dan bagi yang belum pernah merasakan bermain game online kita sarankan jangan sekali-kali mencoba untuk mengenal game online ini. Karena jika kita sudah mengenalnya maka kita akan marasa sulit untuk terlepas darinya.



DAFTAR PUSTAKA


Eko H. Setianto. 2007. Mari Mengenal Komputer. Semarang: SmithDev Community.
Solihin. 2007. Gaul Tekno Tanpa Error. Jakarta: Gema Insani.
Elizabert Hurluck. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar